Ekonomi Industri

Merger

Adakalanya suatu perusahaan tidak dapat menghadapi pesaing-pesaingnya yang kuat, sehingga posisi perusahaan yang lemah didalam pasar menjadi terancam. Produsen menghadapi situasi ketidakpastian. Pesaing yang kuat dalam suatu pasar tidak hanya memiliki keunggulan dalam kualitas produk tetapi mereka memiliki modal yang besar untuk melayani sejumlah besar konsumen. Menghadapi situasi yang tidak menguntungkan tersebut perusahaan kecil melakukan strategi agar dapat bertahan dipasar yaitu melalui merger.

Batasan Istilah dan Arti Penting Merger

Richard G. Lipsey dan kawan-kawan mendefinisikan merger sebagai pembelian aset fisik atau pengendallian andil kepemilikan suatu perusahaan oleh perusahaan lainnya.

Merger diklasifikasikan menjadi 3:

1.Merger Horizontal

Bila dua perusahaan atau lebih dalam produk yang sama  melakukan penggabungan.

2.Merger Vertical

Merupakan penggabungan 2 perusahaan atau lebih yang memiliki produk yang berbeda tetapi masih berada pada keterkaitan produksi yang sama melakukan penggabungan. Misalnya Pabrik Kue kering bergabung dengan pabrik biskuit. Keduanya memiliki produksi yang berbeda tetapi sama – sama snack-food-produce.

3. Merger Konglomerasi (Conglomerate Merger)

Bila 2 perusahaan atau lebih bergabung didalam industri yang tidak berhubungan antara satu dengan yang lainnya.

Kegiatan merger didalam suatu perekonomian semakin lama semakin meningkat sejalan dengan berkembangnya industri dibeberapa negara. Ledakan merger (boom merger) juga telah meningkatkan konsentrasi dan perkembangan oligopoli disejumlah pasar dinegara Inggris.

Kegiatan merger perusahaan didalam industri menjadi aman bersaing sehingga dapat memperbaiki kinerja pasar yang dapat diraihnya. Meskipun demikian beberapa penelitian menunjukkan hal tersebut tidak selalu benar.

Di negara Indonesia kegiatan merger didalam dunia bisnis akhir-akhir ini juga berjalan marak. Pada era 1990-an sekurangnya telah terjadi penambahan 2 industri yang melakukan merger. Hasibuan menyatakan, sampai Oktober 1989 terdapat sekitar 11 kelompok perusahaan konglomerat perusahaan dengan rincian jumlah perusahaan : Salim group 301 perusahaan, Astra group 335 perusahaan, Sinar Mas Group 150 perusahaan, Lippo Group 62 perusahaan, Dharmala Group 69 perusahaan, Bimantara Group 53 perusahaan, Jaya Group 64 perusahaan, Gajah Tunggal Group 38 perusahaan, Truba Group 35 perusahaan, Ometraco Group 45 perusahaan, dan Bakrie & Brothers 35 perusahaan. Sekarang bertambah kembali yaitu industi pupuk nasional menjadi Holding company kemudian muncul kembali merger perbankan, baik antar bank swasta nasional atau pemerintah.

Alasan Merger

Beberapa alasan perusahaan melakukan merger :

1. Keuntungan

Melalui merger akan terjadi pengurangan beberapa komponen biaya produksi. Misalnya biaya pemrosesan output, biaya transaksi, biaya iklan, pemanfaatan informasi bersama dan administrasi. Perusahaan yang melakukan merger dapat menggunakan pelayanan bersama seperti jasa asuransi, bank, dan sebagainya.

2. Mengurangi risiko di dalam persaingan

Para pesaing menghadapi situasi yang tidak pasti sehingga terjadi persaingan yang sangat ketat. Pengurangan risiko terkait pula upaya untuk penyelamatan bisnis yang sedang dijalankan. Perusahaan lemah sering kesulitan menembus pasar sehingga terancam bangkrut. Agar mampu mempertahankan eksistensinya di dalam pasar perusahaan memerlukan dukungan.

3. Untuk meningkatkan pertumbuhan

Perusahaan yang tergabung yentu mengharapkan kinerja perusahaan semakin membaik. Keuntungan meningkat dan diinvestasikan kembali untuk perluasan perusahaan untuk peningkatan pertumbuhan perusahaan. Namun dalam kenyataannya hal tersebut tidak selalu benar.

4.Mendominasi Pasar

Perusahaan – perusahaan yang besar tentu menguasai pasar. Dengan merger konsentrasi perusahaan meningkat sehingga perusahaan menjadi semakin dominan.

5. Integrasi Vertikal dan Integrasi Horisontal

Integrasi Vertikal adalah penggabungan 2 perusahaan atau lebih yang memiliki hubungan produksi yang berkelanjutan. Integrasi ini dapat bersifat hulu (up stream) dan hilir (down stream). Integrasi horisontal adalah gabungan 2 perusahaan atau lebih menghasilkan produk yang sama pada tingkat produk yang sama. Diversifikasi konglimerat pada dasarnya perusahaan menyebar risiko dalam kegiatan bisnis yang dilakukannya. Dengan mengakuisisi resiko perusahaan menyebar ke perusahaan lain.

Daftar Pustaka :

Teguh, Muhammad.2010. Ekonomi Industri. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Ekonomi Industri

Konsentrasi Industri

Banyak perusahaan yang beroperasi didalam pasar namun demikian beberapa diantaranya menguasai output pasar. Konsentrasi industri adalah situasi yang memperlihatkan derajat penguasaan pasar. Masing-masing memiliki derajat penguasaan yang berbeda-beda. Gambar diatas setidaknya dapat memberikan gambaran umum untuk mengetahui hubungan antara keadaan stuktur pasar dan derajat konsentrasi industri.

Pada industri pasar persaingan sempurna, masing-masing penjual tidak mempunyai kekuatan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Derajat konsentrasinya 0% bila semua putput disebarkan secara merata. Hal sebaliknya pada monopoli derajat industrinya dapat mencapai 100%. semakin kekanan menuju monopoli derajat semakin meningkat sebaliknya semakin kekiri semakin turun.Jenis struktur pasar oligopoli memili derajat penguasaan pasar diwilayah tengah. Dalam kenyataannya ukurannya berada di rentang 0% sampai 100%.

Gambar diatas mengilustrasikan teoritis mengenai distribusi penguasaan input oleh beberapa perusahaan industri. terlihat sekitar 40% perusahaan industri menguasai sekitar 15% output pasar. Bila kurva lorens semakin mendekati diagonal distribusi output semakin merata. sebaliknya semakin menjauhi diagonal semakin tidak merata.

selanjutnya melihat keadaan konsentrasi dengan menggunakan angka-angka indek :

A. Indeks Gini

Indeks gini mempunyai interval antara 0 sampai 1. Bila mendekati 0 maka distribusi semakin merata sebalinya mendekati satu semakin tidak merata. Indek gini ditulis secara matematik sebagai berikut :

Variabel X mewakili nilai kumulatif jumlah perusahaan, variabel Y output atau variabel lain yang diamati. Angka indeks gini memiliki batas interval, distribusi output/penjualan antar perusahaan disebut sedang bila berada pada interval 36-49. Distribusi antar perusahaan semakin pincang bila indeks gini berada 50-70.

B. Indeks Herfindahl

Perusahaan yang besar dapat mendominasi pasar sehingga dapat menetapkan harga dan diikuti oloeh perusahaan kecil lainnya. Indeks ini dapat dilakukan dengan mengkuadratkan marketshare setiap pasar didalam industri. Dengan mengkuadratkan semua perusahaan dalam suatu industri suatu perusahaan akan terlihat lebih unggul dari perusahaan lainnya.

Formula :Misalnya suatu industri terdiri dari 2 perusahaan masing-masing  memiliki pangsa 50% didalam pasa maka HHI = 50 kuadrat + 50 kuadrat = 5000.

C. Indeks Lerner

Indeks lerner digunakan untuk mengukur kekuatan industri monopoli (monopoly power) untuk memperoleh keuntungan pasar.

IL=(P-MC)/P

P=harga jual produk, MC= Biaya marjinal. Semakin besar IL suatu industri mendekati monopoli.

Penyebab Konsentrasi

Douglas F.Greer (1984) ada 4 faktor penyebab konsentrasi industri :

1. Nasib Baik (Lucky Factor).

Misalnya hanya ada beberapa perusahaan saja yang tertarik melakukan kegiatan investasi. Perusahaan lain tidak tertarik karena dana investari terlalu tinggi atau keuntungan yang diperoleh terlalu rendah. Karena hanya beberapa perusahaan didalam industri sehingga konsentrasi tinggi dan beberapa perusahaan menjadi dominan.

2. Faktor Teknis

Skala ekonomi dapat menyebabkan perusahaan lebih terkonsentrasi. Perusahaan dengan ongkos rendah dapat menjual produk dengan harga yang rendah. Kemajuan teknologi dapat  memperluas output bagi perusahaan mapan.

3. Faktor kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah dapat memperburuk keadaan pasar karena perusahaan hanya menunjuk beberapa perusahaan guna memproduksi suatu barang. Akibatnya konsentrasi perusahaan yang ditunjuk pemerintah meningkat. Sebaliknya apabila pemerintah melonggarkan proteksi maka akan banyak perusahaan baru memasuki pasar.

4. Strategi Bisnis

Misalnya perusahaan melakukan merger. Praktik merger menyebabkan konsentrasi industri meningkat.

Konsentrasi industri menunjukkan derajat penguasaan pasar bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing dipasar. Konsentrasi yang tinggi menguntungkan produsen tetapi merugikan konsumen karena mengurangi surplus konsumen. Di Amerika Serikat upaya pengurangan konsentrasi industri dengan Undang-undang Antitrust.

Daftar Pustaka

Heather, Ken.2002. The Economics Industries and Firms. Prentice Hall

Teguh, Muhammad. 2010. Ekonomi Industri. Jakarta. PT Grafindo Persada

Ekonomi Industri

Structur Conduct Performance (SCP)

Struktur

Struktur pasar menunjukkan karakteristik pasar seperti jumlah pembeli dan penjual, kedaan produk perbedaan corak produk (produk differentiation), difersifikasi produk, hambatan masuk.

Struktur pada pasar persaingan sempurna ditandai dengan adanya sejumlah besat pembeli dan penjual dan memiliki kekuatan yang relatif sama. Harga dan output menurut mekanisme pasar. sedangkan monopoli jumlah penjual relatif tunggal. Keadaan pasar dikendalikan oleh monopolis.

Perbedaan Corak Produk (Product Differentiation)

memberikan keleluasan pada produsen guna mengatur strategi pasar. Produk yang unique biasanya cenderung digemari kelompok konsumen tertentu. Melalui keunggulan produk produsen industri memiliki kekuatan dalam mengendalikan pasar sehingga menjadi monopolis diwilayah pasarnya sendiri. Sedangkan barang homogen memiliki lebih banyak barang subtitusi bagi konsumen.

Hambatan Masuk (Entry and Exit Conditions)

Produsen yang efisien dalam berproduksi pada dasarnya memiliki kekuatan alamiah guna merintangi pesaing masuk ke pasar. Produsen yang mapan (established firm) dapat menentukan tingkat harga dan output. Perusahaan baru sering memerlukan perlindungan khusus dan umumnya tidak efisien.

Perilaku (Conduct)

Kolusi (Collusion)

Perilaku kolusi umum terdapat pada pasar oligopoli. Meskipun demikian perilaku kolusi dapat terjadi pada pasar monopoli. Setiap pesaing pada pasar berstruktur oligopoli menghadapi 2 pilihan berkolusi secara formal atau indormal. Kolusi formal ditandai dengan perjanjian-perjanjian yang bersifat mengikat. contoh OPEC. Kolusi Informal (Tacit Colluction) yaitu setiap anggota tidak mengenal langsung. Mereka tidak pernah melakukan perjanjian tertulis guna menguasai pasar. Mereka bersekutu secara diam-diam guna menciptakan sutuasi aman bagi anggota.

Kebijakan Harga (Pricing Policy)

Pada struktur oligopoli sangat peka terhadap kebijakan harga pesaing terkadang mamacu perang harga. Semakin kuat suatu struktur perusahaan semakin mudah dalam menentukan harga. Terutama dalam pasar monopoly.

Penelitian dan Pengembangan (Reseacrh and Development)

Penelitian dan Pengembangan Produk, Iklan, merupakan persaingan non harga antar perusahaan.

Merger

Horizontal Merger kerjasama antar perusahaan dengan menggunakan sumber daya yang sama. Vertical Merger situasi dimana 2 perusahaa  menggunakan sumberdaya yang berbeda tetapi masih dalam proses produksi yang sama misalnya antara perusahaan kayu dengan kertas.Conglomerate Merger 2 perusahaan atau lebih bergabung  didalam industri yang tidak berhubungan.

Kinerja (Performance)

Kinerja merupakan hasil dari tindakan pesaing yang menjalankan dengan berbagai strategi guna bersaing dan menguasai keadaan pasar.

Keuntungan (profitability)

disetiap struktur industri pasar yang berbeda-beda terdapat corak perbedaan keuntungan. Pada pasar persaingan sempurna keuntungan yang diterima setiap pesaing merupakan keuntungan normal (normal Profit). Pada industri monopoli produsen memproduksi dengan tingkat harga melebihi biaya rata-rata sehingga mendapatkan keuntungan extra profit.

Perkembangan Teknologi (Tecnological Progress)

adalah akibat dari Penelitian dan Pengembangan. Dalam jangka panjang perusahaan dengan mengembangkan teknologi akan menghasilkan produk secara lebih efisien.

Productif dan allokatif effisiensi

Produktif efisiensi berkenaan dengan pengembangan perusahaan mencapai teknologi feasible maksimum output dengan menggunakan kombinasi input yang efektif.

Interaksi Struktur Pasar-Perilaku-Kinerja

Ketidakharmonisan hubungan antar elemen didalam struktur pasar menyebabkan mekanisme pasar menjadi tidak sempurna. Struktur pasar menentukan perilaku industri, Perilaku industri menentukan kinerja. Misalya segala usaha penjualan pesaing akan meningkatkan output perusahaan pesaing sehingga pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan perusahaan tersebut.

daftar pustaka :

Hilter, Ken.2002. The Economics of Industries and firms. Pearson Education.

Lipczinky, John, John Wilson & John Goddard.2005. Industrial                        Organitation  : Analysis of Competition Market. Second edition.Pearson Eduation

Teguh, Muhammad.2010.Ekonomi Industri.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada